Tomanurun dalam kehidupan masyarakat Toraja adalah orang
yang turun dari khayangan/langit yang merupakan utusan Puang Matua yang
mempunyai akal pikiran dan kemampuan yang jauh melebihi manusia biasa.
Tomanurun tidak hanya datang ke Toraja, namun juga di
beberapa daerah lain, misalnya di wilayah kerajaan Gowa, yakni Tomanurun Ri
Tamalate, yang dikabarkan diperistri oleh Karaeng Bayo. (tidak diketahui pasti
apakah Karaeng Bayo adalah Lakipadada ataukah orang lain yang juga berasal dari
Toraja)
Ada beberapa nama tomanurun yang datang di toraja, yakni:
Tomanurun Tamboro Langi’ (kandora, mengkendek)
Tomanurun Membio/Mabio Langi’
(kaero,sangalla’)
Tomanurun Di Langi’ ri Kesu’ (kesu’,sanggalangi’)
Tomanurun Ri Rombe Ao’
Tomanurun Di Kabongian
Tomanurun Sado’ko’ (buntu sado’ko’, batusura’),
dan kabarnya masih ada beberapa tomanurun yang lain, namun hanya tiga tomanurun pertama yang
banyak diceritakan.
Tomanurun Tamboro Langi’ menjadi satu yang paling banyak
dikenal dikarenakan aturan yang dibuatnya yaitu "
Aluk Sanda Saratu'"dan keturunannya yang menguasai sebagian besar jazirah
Sulawesi melaui 3 kerajaan besar, yakni Kerajaan Gowa, Kerajaan Luwu dan
Toraja (toraja bukan kerajaan, namun setara dengan 2 kerajaan besar lainnya
karena beberapa faktor).Keturunan yang diawali oleh perjalanan
Lakipadada Mencari Pedampi Tangmate.
Diceritakan dalam sejarah toraja tomanurun datang ke Toraja
sekitar tahun 1050 atau 150 tahun setelah menyebarnya Aluk Sanda Pitunna yang
diajarkan oleh
Ma’dika Tangdilino.
Dari versi lain, dikatakan bahwa Tomurun itu hanyalah
manusia biasa, yang lebih pintar dibandingkan dengan masyarakat di tempat yang
ia datangi.
Bisa saja mereka datang dari Jawa Timur pada masa
pemerintahan Kartanegara, raja terakhir kerajaan Singosari (1268-1292). Dimana pada
masa itu kerajaan Singosari mengontrol jalur perdagangan penting antara
pulau-pulau penghasil rempah-rempah di timur dan pusat perdagangan di Malaka.
Juga bisa jadi tomanurun adalah orang-orang yang dikirim
oleh Kartanegara ke pulau-pulau lain dalam rangka membangun kekuatan menghadapi
ancaman kekuatan Kubilai Khan, raja Mongol.
Kemungkinan lain tomanurun itu bisa jadi adalah orang-orang
yang meninggalkan kerajaan Singosari setelah kejatuhannya karena adanya serangan dari kerajaan Jayakatwang.
Sumber:red.raputallangku, Dr. C. Salombe’, Mgr.John Liku Ada’,
B.Klekke H.d. Graaf dan C.Coedes, M.P.M Muskens, Tangdilintin (1975) dan
sumber-sumber lain
ADS HERE !!!