|
ma'badong |
Ada beberapa aturan pelaksanaan Rambu Solo’ yang harus diperhatikan dalam praktik-praktik pelaksaanaannya. Hal tersebut dikaitkan dengan istilah adat yang disebut Sangka’ (aturan). Aturan atau Sangka’ tersebut meliputi:
Pertama, Sangka’ Salubiang atau aturan merata. Yang dimaksud dengan aturan merata dalam hal ini adalah bahwa jenis upacara ini dapat dilakukan oleh semua bentuk atau jenis lapisan strata masyarakat.
Kedua, Patiran Sangka’: penentuan klasifikasi upacara pemakaman: Dipabendan Alang: acara 3 malam dengan 4 ekor kerbau. Hari pertama dipotong 1 kerbau untuk acara Ma’karu’dusan. Hari kedua dipotong 1 kerbau untuk ma’batang. Hari ketiga dipotong 2 kerbau untuk Mantunu. Hari keempat pemakaman.
Ma’papitu: acara 3 malam dengan 7 ekor kerbau. Apabila lebih 7 disebut Raku’napa.
Dipatonang (untuk perempuan): acara 3 malam dengan 9 kerbau. Apabila lebih dari 9, Raku’napa.
Ditanduk Tabang (untuk laki-laki), tetapi beda nama karena dalam acara ini sudah dibuat tau-tau lampa yang terbuat dari bambu. Ketiga aluk di atas disebut Sangka Kampai Tokna.
Ketiga, Sangka’ Rante: Rapasan Sundun (Pa’ Layu-layu): minimal 12 ekor kerbau, dinding pondok sudah bisa diukir. Rapasan Sapu Randanan: minimal 24 ekor kerbau bisa dibuatkan Tau-tau Nangka.
Dalam acara ini perlu ada Simbuang yaitu tempat untuk mengikat kerbau. Simbuang Induk, tempat mengikat kerbau Pudu’ (Kampa Rante). Simbuang Lambiri/Ampiri, tempat mengikat kerbau Balian (kerbau yang dikebiri). Simbuang Batu, tempat mengikat kerbau belang. Simbuang Buangin, tempat mengikat kerbau Todik. Simbuang Nato, tempat mengikat kerbau Sambao’ (kerbau yang paling rendah nilainya).
Rapasan Sarrin Bobo/Sarrin Bone-bone: semua jenis kerbau harus ada, ada pantunu pasa’ (keluarga yang berduka memberikan kerbau ke pasar-pasar di Tana Toraja untuk dipotong dan kemudian membagikan dagingnya kepada setiap orang yang datang ke pasar tersebut) di beberapa pasar terkenal di Toraja.
sumber : Robi P {Konflik
Kebudayaan Menurut Teori Lewis Alfred Coser Dan Relevansinya Dalam Upacara
Pemakaman (Rambu Solo’ Di Tana Toraja)} Tilang Tandirerung (Pong Barumbun)
ADS HERE !!!