Aluk Todolo kepercayaan dianut oleh masyarakat Toraja artinya adalah agama/Aturan dari leluhur (aluk = agama/aturan, todolo =nenek moyang). Aluk Todolo menurut penganutnya diturunkan oleh Puang Matua atau Sang Pencipta mulanya pada le-luhur pertama Datu La Ukku' yang kemudian menurunkan ajarannya kepada anak cucunya.
Oleh karena itu menurut kepercayaan ini, manusia harus menyembah, memuja dan me-muliakan Puang Matua atau Sang Pencipta diwujudkan dalam berbagai bentuk sikap hidup dan ungkapan ritual antara lain berupa sajian, persembahan maupun upacara-upacara. Se-telah Puang Matua menurunkan Aluk kepada Datu La Ukku sebagai manusia pertama, ke-mudian memberikan kekuasaan kepada para Deata atau Dewa untuk menjaga dan me-melihara manusia.
Oleh karena itu Deata di-sebut pula sebagai Pemelihara yang menurut Aluk Todolo tidak tunggal tetapi di golongan menjadi tiga yaitu: Deata Langi' (Sang Pe-melihara Langit menguasai seluruh isi langit dan cakrawala), Deata Kapadanganna (Sang Pemelihara Bumi, menguasai semua yang ada dibumi) dan Deata Tangngana Padang (Sang Pemelihara Tanah, menguasai isi bumi).
Masing-masing golongan terdiri dari beberapa Deata yang menguasai bagian-bagian tertentu misalnya gunung, sungai, hutan dan lain-lain. Selain kepada Deata dengan kekuasa-an masingmasing Puang Mattua atau Sang Penguasa juga memberikan kepercayaan kepada To Membali Puang atau Todolo (Leluhur) yang juga diwajibkan dipuja dan disembah karena merekalah yang memberi berkah kepada para keturunannya.
Pemujaan kepada ketiga unsur yang masing-masing berupa kelompok Deata tersebut, oleh masyarakat penganut Aluk Todolo diungkapkan dalam bentuk upacara-upacara ritual dengan berbagai sajian, persembahan atau korban. Persembahan ini bermacam-macam bentuk, tempat dan arahnya disesuai-kan dengan ketiga unsur tersebut di atas.
Kepada Para Deata atau Pemelihara, dipersembahkan babi atau ayam dengan mengambil tempat di sebelah timur rumah/Tongkonan dan untuk Tomembali Puang/Todolo atau Leluhur sebagai pengawas manusia dipersembahkan babi atau ayam di sebelah barat Tongkonan atau di tempat kuburan.
Adanya kepercayaan terhadap para Dewa tersebut terkait dengan pandangan masyarakat Toraja terhadap tata-ruang jagad raya atau makrokosmos yang dipandang terdiri dari tiga unsur yaitu: langi' (sorga), lino atau padang berarti bumi dan Deata to Kengkok atau Puang to Kebali'bi' (Dewa Berekor) artinya bagian di bawah bumi.
|
gambar Pandangan kosmologi atau
jagad raya masyarakat Toraja berdasarkan analisis Kis-Jovak dan kawan-kawan |
.
sumber: L. I.
Tangdilintin, Toraja dan Kebudayaannya, Yalabu,
Tana Toraja, 1975. Koubi Jeannie Rambu
Solo’ . Edition du CNRS, Paris
ADS HERE !!!